Sebelum menikah suami mengikuti sebuah asuransi. Kemudian setelah menikah lalu mengetahui hukum asuransi dalam Islam maka suami berniat mencabut asuransi tersebut. Waktu itu prosesnya mudah menurut saya. Suami hanya ke kantor cabang kemudian diproses dari sana. Polis yang sudah disetorkan pun bisa diambil. Entah utuh atau tidak saya lupa.
Pagi tadi tiba-tiba suami terkejut karena mendapat sms yang isinya ada transaksi autodebet untuk polis asuransi tersebut. Lah..sudah berhenti dari tahun 2016 kok tiba-tiba ada autodebet lagi. Langsung suami telepon CS bank tersebut, lalu disambungkan dengan pihak asuransinya.
Setelah dicek, ternyata asuransinya masih aktif. Belum dicabut. Lah. Lalu suami ditanyai bagaimana dulu proses cabutnya. Suami menjelaskan, "Dulu saya ke kantor cabang, lalu diurus oleh orang asuransinya. Katanya mau difollow up ke pusat. Nanti saya disuruh menunggu telepon dari marketingnya. Beberapa hari kemudian ada orang bank yang telepon membicarakan pemutusan asuransi". Pihak marketingnya lalu bilang bahwa seharusnya suami yang mengurus ke pusat. Polis tidak bisa dicabut di kantor cabang. Atau menelepon orang marketingnya. Lalu intinya polis yang sudah tersetor selama 2016-2018 tidak bisa diambil karena polisnya beda, karena belum 5 tahun.
Nah kaaan diputer-puter. Orang dulu aja belum 5 tahun bisa diambil. Ya jelas polisnya sama dengan yang dulu lah. Ora g gak diutak atik. Kita aja malah baru nyadar kalau selama ini ter-autodebet buat polis. Oiya, suami juga tanya, kenapa baru ada sms autodebet sejak 2018 ini kalau ternyata 2 tahun kmrn juga iya. Kata marketingnya, karena sms itu ada ketika memasuki tahun pertama dan keempat. Lah...orang di tahun kedua aja dapet sms. Bingung kan. Sampai disitu pihak asuransinya tetep kekeuh suami yang salah. Kita emosi.
Lalu closing statement suami ke amarketing asuransinya, "Mbak..kalau memang pihak banknya yang salah yaudah minimal minta maaf kek. Saya sih ga masalah uangnya ga bisa diambil. Toh mbak yang MAKAN UANG HARAM."
Telepon ditutup lalu suami bilang, "pencuri"
"Iya mas, pencuri berdasi."
Sik sabar, rejeki iso digoleki meneh sik penting awak dhewe ora terjebak riba.
Lesson learned:
Jangan ikut asuransi yak..daftarnya gampang keluarnya susah. Ribet. Ikut asuransi sama Allah aja..
Tangerang, 22 Februari 2018